Jumat, 16 Maret 2012

BERDZIKIR HAMBA-KU, BERDZIKIR

Kalian berdzikir
“Subhanallah”
Maha Suci Allah, Maha Suci
Allah
Apa benar kalian
mensucikan Aku?
Apa benar kehidupan
kalian
mensucikan Aku?
Apa benar watak dan
perilaku kalian,
kebudayaan dan kemajuan
bangsa
kalian – mensucikan Aku?
Kalian berdzikir
“Alhamdulillah”
Segala puji bagi Allah,
Segala puji
bagi Allah
Apa benar perekonomian
kalian
memuji Aku?
Apa benar gedung-gedung
kalian,
kantor-kantor kalian,
pertimbangan
dan keputusan kalian, kasih
dan
sepak terjang kalian –
memuji Aku?
Kalian berdzikir “Wa lailaha
illallah”,
Tiada tuhan selain Allah
Hai hamba-Ku, apa benar
Akulah
yang kalian tuhankan?
Apa benar Aku faktor
primer dalam
bagan strategi sejarah
kalian?
Apa benar Aku yang nomor
satu di
dalam kerangka akal dan
susunan
pikiran kalian
Apa benar cinta kalian
mendasar
kepadaKu?
Apa benar Aku sedang
menarik hati
kalian, dibanding uang,
keuntungan
dan kekuasaan dunia?
Kalau Aku ikut Kontes
Idola, apakah
kalian kirim sms untuk
memenangkan Aku?
Kalian berdzikir “Allahu
Akbar”
Allah Maha Besar, Allah
Maha Besar
Wahai hamba-Ku, apa
tanda
kebesaranKu di negeri
penyembah
berhala yang kalian
bangga-
banggakan ini?
Di bagian mana dari
kebudayaanmu,
Di sebelah mana dari
langkah
politikmu
Di sudut mana dari gedung-
gedung
megah industrimu
Yang mencerminkan
keunggulanKu?
Kau lakukan kedhaliman di
sana-sini
Merata di seantero negeri
Kedhaliman yang samar
sampai
yang transparan
Kedhaliman struktural,
sistemik
Bahkan kedhaliman yang
telanjang
dan kasat mata
Kedhaliman bahkan kepada
dzatKu
Kepada hakekat dan syariat
eksistensiKu
Kemudian kalian ucapkan
“Allahu
Akbar”
Tanpa sedikitpun rasa malu
Bahkan masjid-masjidmu,
yakni
rumah-rumah suciKu
Kalian pakai untuk
menendangku
Sebagian dari kalian
membangun
rumahKu dengan sisa-sisa
uang
perampokan struktural
Sebagian dari kalian
menegakkan
rumahKu dengan biaya
hasil
mengemis-ngemis di tengah
jalan
Kalian mengemis atas
namaKu,
Kalian melantikku sebagai
Sang
Maha Pengemis
Di masjid-masjid kalian
tertulis :
Allah yang Maha Fakir
Miskin.
Oleh karena itu setiap
orang perlu
menaruh rasa belas kasihan
kepadaKu
Dan jika datang seorang
koruptor
membereskan semua
pembiayaan
masjid itu, dialah yang kau
puji-puji
dan kau sanjung-sanjung.

Emha Ainun Najib
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar