Senin, 19 September 2011

KESANNGUPANKU

Kini aku hanya sanggup mencintaimu dalam diam. 
Meski pikiranku berucap pelan. 
Meski hatiku berteriak lantang. 
Namun, kini aku hanya sanggup mencintaimu dalam diam.
Anganku tak berhenti bersajak. 
Walau aku tahu, kau tak lagi menganggapku ada. 
Meski rasa letihku mendera. 

Aku tak akan melepaskannya lagi. 
Kau hanya mimpi yg tak akan menjadi nyata. 
Hingga segalanya harus padam dan berakhir. 
Kan selalu kurasakan hadirmu antara ada dan tiada.



Dan kesanggupanku untuk membayar sejumlah sepi yg aku sebabkan. Masih terus aku niatkan. Meski sepanjang kelamnya akan ada bias serupa luka akibat senyapnya. Kau tahu aku berlagu dengan air mata dan detak riindu. Kau tak sungguh memaknai luka ini, di wajah sendiri.

Aku sudah berbicara padamu. 
Tetapi kau tetap diam tanpa kata. 
Sampai kini pun tak ada jawab indah ku dengar dari cintamu. 
Memang ku rasakan jemu disaat seperti kemarin. 
Hanya banyak harapan kosong terukir di waktuku. 
Karena sikapmu yg tak mengerti dan memahami aku.

Mengapa hati tertambat begitu jauh..?? 
Hingga tak bisa kembali ku rengkuh. 
Lelah rasanya mencari ruang. 
Tempat dimana kan ku simpan setiap kenangan. 
Agar tak selalu terbayang.

Mengapa hatiku segalau ini..??   
Mengapa pikirku serisau ini..??   
Bila pergi pun, mungkinkah bayangmu menghilang serta..?? 
Rasanya sulit, karena lukisanmu. Tergantung disudut hatiku. 
Apa lagi hadirmu sudah dua kali di hatiku.

Rinduku bersenandung, 
membentuk gugusan kisah kita yg  begitu indah dalam kenangan. 
Ach.... masa lalu, episode untuk mendewasakanku. insyaAllah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar