by El Ghibran on Wednesday, 21 December 2011 at 20:10
Ketika mentari suram dengan awan kejahilan.
Ketika rembulan kelabu oleh peradaban.
Ketika benda-benda mati dikeramatkan.
Ketika batu, kayu, manusia dan sederet makhluk Allah dipertuhankan.
Ketika kekejaman.
Ketika penindasan.
Ketika pembunuhan.
Ketika pemerkosaan dan kebengisan.
Serta ketika fanatisme kesukuan.
Menyelimuti mayapada sebagai kebanggaan.
B. Maka pada tahun 570 Masehi.
Lahirlah dari gurun sahara seorang bayi.
Kelak menjadi pemuda tampan gagah perkasa.
Untuk membasmi angkara murka.
A. Tanpa dia
B. Bumi dan langit tak kan ada.
A. Tanpa dia.
B. Surga neraka tak kan tercipta.
A. Tanpa dia.
B. Sang surya tak kan bercahaya.
A. Tanpa dia.
B. Angin semilir tak kan berdesir.
A. Tanpa dia.
B. Rotasi bumi akan berhenti.
A. Tanpa dia.
B. Rembulan cantik akan terusik.
A. Tanpa dia.
B. Bintang-bintang enggan berkedip.
A. Tanpa dia.
B. Alam semesta mustahil eksistensinya.
Dialah cahaya diatas cahaya.
A. Ya Musthofa.
Gerak langkahmu nan membahana.
Menggetarkan imperium Romawi di Barat dan Persia di Timur.
Sekalipun keduanya dapat membelah dunia, tapi bagimu tiada artinya.
B. Bahkan dengan mudah kau patahkan.
Lantas bersimpuh di bawah bendera yg kau kibarkan.
A. Kini kami mengerti sebenarnya Ya Habiballah.
Betapa agung kepribadianmu.
Betapa indah melodi cinta yg kau tembangkan.
B. Ternyata bukan di rimba lebat dan sunyi.
Bukan di puncak gunung fantasi.
Bukan pula pada wajah manis nan berseri.
A. Jangan dicari di kuil tempat membakar dupa.
Atau dalam gua tempat bertapa.
Apalagi di lemari tempat tumpukan harta.
B. Tetapi cinta sejati melekat pada kita.
Mencerminkan kesetiaan, perjuangan dan pengorbanan.
A. Kisah perjalananmu ke Madinah.
Berhias krikik-krikil tajam menghampar di tanah.
B. Panas mentari menyengat tubuhmu.
Juga membengkakkan kedua kaki Abu Bakar sahabatmu.
Ia merintih ketakutan.
Saat melihat segerombol musuh di depan mulut gua.
A. Namun pendirianmu tak pernah pudar.
Cita-citamu tak terbelenggu.
Walau anjing melolong di keheningan malam.
Besi-besi baja datang menhadang.
Kilatan pedang pun turut bicara lantang.
Engkau tetap tegar bak batu karang.
Dan setegak menara tinggi menjulang.
B. Hingga tiba saatnya.
Sahabat Muhajirin dan Anshor tersenyum karenamu.
A. Mereka yg nenek-nenek.
Yang kecil mungil.
B. Yang muda belia.
Dan yang tua renta.
© Bersama-sama lantunkan syair kesejukan.
A. Keagungan jiwanya.
Dan ketulusan hatinya di medan pengabdian.
Membuat mataku tak mampu terpejam.
B. Begitu pula lidahku keluh dan kaku.
Tuk mengukir mutiara kata.
A. Jutaan bintang di cakrawala.
B. Jutaan rumput bergoyang.
A. Jutaan semut berbaris memanjang.
B. Dan jutaan aneka ciptaan.
A. Tak kan mampu melukis kebajikanmu.
B. Ya Rabbul Izzati.
Kalbu ini merangkai doa.
Tiuplah relung hati ini dengan Iman dan Islam.
Penuhilah kekosongan dada ini.
Dengan kilauan hikmah-Mu.
A. Berilah kemantapan iman.
Agar dapat lanjutkan.
Dan nyalakan api pemyuluh agama.
Menabur, keharuman bunga-bunga surga.
B. Kenapa sih tanggal 10 Muharram disebut Asyuro?
A. Karena pada hari itu Allah memuliakan dan memberikan kemenangan kepada para Nabi?
B. Siapa mereka?
A. Nabi Adam AS dicipta pada hari itu.
Sekaligus diperintah berdiam dalam surga Darus Salam.
Nabi Nuh AS mendarat di Gunung Judiyyi.
Setelah banjir bandang dan badai taufan melanda dunia.
Nabi Ibrahim AS selamat dari kobaran api Raja Namruz.
Api yg menyala menjilat.
Dirasa dingin-dingin empuk saja.
B. Siapa lagi mereka?
A. Nabi Yunus AS dikeluarkan dari perut ikan Hiu.
Setelah berhari-hari di dalamnya.
B. Wah di dalam perut ikan, tentunya gelap ya?
A. Ya jelas dong.
B. Lantas, siapa lagi?
A. Nabi Ayyub AS disembuhkan dari penyakitnya.
Yg menurut logis dan medis tiada kan sembuh.
Nabi Yusuf AS dikeluarkan dari sumur nan gelap gulita.
Atas perbuatan saudara-saudaranya yg dengki dan iri.
Dan Nabi Ya'kub disembuhkan matanya.
Karena telah lama sakit memikirkan putranya Yusuf AS.
B. Ada lagikah?
A. Ya ada yaitu Nabi Musa AS.
Ia diberi karunia mukjizat terbelahnya lautan dengan tongkatnya.
Di saat dikejar oleh Ramses II Agung Fir'aun.
Dan pada hari itu juga Allahul Qodirul Jalil.
Menghinakan Fir'aun dan bala tentaranya.
Ditenggelamkannya mereka ke dasar lautan.
B. Begitulah sekelumit fakta sejarah.
Yang termaktub dalam kitab suci Al Qur'an.
Sepanjang drama kehidupan manusia.
A. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dengannya.
Aamiin, Ya Mujiibas Saa'iliin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar