Nafasku meleleh cair.
Kadang . . . bila terdengar sejuta getir,
melanda pendirian, layu terhilir.
Bagai sejuta petir,
meluncur deras tersendat,
bocah-bocah merintih perih,
melengking menusuk telinga
Bisakah . . .
nanti bunga mengelus, merayap jadi jadi intan?
Ataukah api yang terpejam kan terbelalak datang?
Ya Allah . . .
Kasihani mereka,
lengkingan meliuk-liuk,
merobek telinga
Jerit rintih melilit,
air mata mengucur,
tertoreh pada ganasnya buana,
ulah manusia tak punya hati
Merekapun terlantar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar